Senin, 18 April 2011

BELAJAR
Jangan pernah berhenti belajar.......
belajar adalah hidup
adalah napas
adalah cahaya..........


BELAJAR MENURUT TEORI MEDAN
KURT LEWIN (1892 – 1947)
I. Pendahuluan
Teori medan atau Field Theory merupakan salah satu teori yang termasuk rumpun Cognitive- Gestalt- Field. Menurut aliran kognitifis, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah. Jadi, tingkah laku seseorang lebih bergantung kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu situasi. Menurut Teori Medan individu selalu berada dalam suatu medan atau ruangan hidup (Life Space). Dalam Medan hidup ini ada sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Life Space mencakup perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi, misalnya: orang-orang yang ia jumpai, objek material yang ia hadapi, serta fungsi-fungsi kejiwaan yang ia miliki. Lewin berpendapat bahwa tingkah laku merupakan hasil tindakan antar kekuatan-kekuatan, baik yang dari dalam diri individu seperti; tujuan, kebutuhan, tekanan kejiwaan maupun dari luar diri individu, seperti; tantangan dan permasalahan.
II. Pembahasan
a) Pengertian
Menurut teori medan belajar adalah: akibat dari perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan dari dua macam kekuatan, satu dari strukrtur medan kognisi itu sendiri dan dari kebutuhan dan motivasi internal individu.

b) Dasar teori Medan
Teori belajar medan lebih didasarkan pada psikoligi kognitif. suatu aliran psikologi yang lebih menghargai keunggulan manusia dari organisme lainnya yaitu kemampuan berpikir dan motivasi instrinsik. Psikologi kognitif berkeyakinan bahwa jiwalah yang menjadi alat utama pengetahuan bukan alat indra.
 Teori belajar medan sejalan dengan teori Gestal. Menurut teori ini manusia tidak memberikan respon kepada stimuli secara otomatis. Manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi lingkungan
Teori ini menggambarkan bagaimana pribadi mendapatkan pengertian (wawasan) tentang dirinya sendiri dan alamnya
 Teori ini memusatkan perhatiannya pada faktor psikologis pribadi (siswa) yang sedang belajar yang dinyatakan dalam bentuk konsep ‘life space’ (kebutuhan, tujuan, vektor, barrier, lingkungan psikologis dan pribadi dari individu itu).

c) Ciri khas teori medan
mengutamakan kepentingan pengalaman peserta didik
 berorientasi pada pemecahan masalah serta berperannya motivasi .
 aktifitas peserta didik dalam pembelajaran dilakukan dalam suatu konteks” wilayah kehidupan” atau ruang hayat( life space) peserta didik dalam pembelajaran.
Life space juga berkaitan dengan tujuan, kebutuhan dan kesadaran individu.
Jalaluddin Rakhmat( 1998).


d) Pandangan teori medan, terhadap peserta didik
Merupakan subyek yang memiliki kemampuan berpikir aktif dan kreatif
Dapat mengidentifikasi masalah
menganalisis dan mencari alternative pemecahan masalah
Serta mampu melakuan kegiatan pemecahan masalah.
Dengan demikian menurut teori medan, kegaitan pembelajaran akan efektif apabila peserta didik merasa butuh untuk belajar, menyadari bahwa belajar itu penting bagi perubahan dirinya.

e) Aplikasi teori Lewin
Aplikasi teori Lewin banyak dilakukan dalam konteks dinamika kelompok. Dasar berpikirnya adalah kelompok dianalogikan dengan individu. Maka perilaku kelompok menjadi fungsi dari lingkungan, dimana salah satu faktornya adalah para anggota kelompok dan hubungan interpersonal mereka. Apabila hubungan ini bervalensi negatif, maka perilaku anggota akan menjauhinya dan dengan demikian tujuan kelompok semakin tidak tercapai. Sebaliknya, hubungan yang baik akan membuat anggota saling mendekati sehingga memungkinkan kerjasama yang lebih baik dalam mencapai tujuan kelompok.
Implikasi pandangan ini terhadap pembelajaran partisipatif ialah peserta didik tidak melakukan pembelajaran individual tetapi belajar kelompok. Teori medan sangat cocok dengan pembelajaran paritipatif karena dari teori inilah lahir konsep dinamika kelompok yang kerap digunakan dalam pembelajaran partisipatif. Dalam kelompok, individu menjadi bagian yang saling berkaitan dengan anggota kelompok lainnya. Kelompok memiliki sifat-sifat dan aktifitas yang tidak dimiliki individu.

f) Prinsip penting dalam belajar
 Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya
Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.
Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi dorongan yang mengerakan seluruh organisme.
Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi.

g) Beberapa hal baru yang ditambahkan Lewin mengenai belajar.
Belajar adalah pengubahan struktur kognitif Menurut Lewin , pemecahan masalah dapat terjadi bila struktur kognitif diubah.
 Peranan hadiah dan hukuman. Lewin memberi peranan yang cukup besar pada motivasi melalui hadiah dan hukuman, namun keduanya menjadi sarana efektif bila dipakai dengan tepat
Sukses dan gagal Pengalaman sukses dan gagal memberi pengaruh kepada individu dalam belajar. Pada umumnya individu yang mencapai sukses akan berusaha belajar lebih maju lagi. Sebaliknya seseorang yang merasa gagal semangat belajarpun menurun.
Taraf Aspirasi. Pengertian aspirasi di sini berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan di atas. Bagi seseorang, prestasi rata-rata sudah dianggap baik sedangkan yang lain tidak demikian.
MOTIF DAN MOTIVASI
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motif berasal dari bahasa Latin : movere yaitu berarti bergerak atau to move (Branca 1964)
Dalam bahasa Inggris motif berasal dari kata motive atau motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.
Dalam psikologi motif berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga untuk terjadinya suatu tingkah laku.
Sherif & Sherif (1956) mengatakna bahwa motif adalah suatu istilah genetic yang meliputi semua factor internal yang mengarah kepada berbagai jenis perilaku yang bertujuan.
Guralnik mengatakan bahwa motif merupakan suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati, yangmenyebabkan seseorang melakukan sesuatu.
R.S Woodworth mengartiakn motif sebgai suatu set yang dapat atau mudah menyebabkab individau untuk melakukan kmegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mencapi tujuan-tujuan tertentu.
Motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri tetapi saling kait mengait dengan factor – faktor lain.
Hal-hal ayng dapat mempengaruhi motif disebut motivasi.
Motivasi adalah: keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendoromg perilaku ke arah tujuan tertentu. Atau secara umum menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dfalam diri individu, tingkahlaku yang dirimbulkann\ya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
Tiga aspek dalam motivasi amtara lain :
• Keadaan terdorong dalam diri organisme ( a dring state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena kadaan lingkungan, atau karena kadaan mental seperti berpikir dan ingatan
• Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan
• Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku
B. LINGAKRAN MOTIVASI
unsur-unsur yang membentuk lingkaran motivasi sebagai berikut:



1.1. kebutuhan
motif pada dasarnya bukan hanya merupakan suatu dorongan fisik tetapi juga orientasi kognitif elementer yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan.
Rosengren ( 1974) mendefenisikan kebutuhan sebagai intaranstruktur boil,ogs dan psikologis yang menjadi landasan bagi semua perilaku social manusia.
Dari segi psikologis Musthafa Fahmi menjelaskan bahwa kebutuhan sebagai suatu istlah yang digunakan secara sederhana untuk menunjukan suatu pikiran atau konsep yang menunjukkan pada tingkah laku makluk hidup dalam perubahan dan perbaikan yang tergantung atas tunduk dan dihadapkan pada proses pemilihan.
MC Quail, Blumler, dan Brown ( 1972) berpendapat bahwa kebutuhan berasal dari pengalaman social dan bahw media massa sekalipun kadang-kadang dapat membantu kebangkitan khaylak ramai mengenai suatu kesadaran akan kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan situasi sosialnya.
Teori- teori kebutuhan
i) hirarki kebutuhan Maslow
secara singkat Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia sebagai pendorong mentuk membentuk suatu hiraiki atau jenjang peringkat.